Aksinyata bersama untuk mencegah stunting, khususnya di daerah Setabelan, yaitu dengan adanya program "LURGINTING" singkatan dari Sedulur Pasar Legi Peduli Stunting. Kegiatan ini merupakan
Jakarta Pusat, Kominfo – Indonesia akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045 tepat saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun. Untuk menyambut usia emas tersebut, seluruh elemen bangsa, salah satunya generasi muda, memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan maju ke depannya.“Mari kita siapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045. Kita jaga negara ini, kesatuannya, keutuhannya dan tetap negara ini harus menjadi negara yang demokratis. Itu tugas-tugas mahasiswa, tugas generasi muda. Sebab, kalian semua nanti yang akan jadi pewarisnya, kami hanya pengantarnya,” tutur Wakil Presiden Wapres Ma’ruf Amin saat menerima audiensi Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Rabu 28/12/2022.Lebih lanjut Wapres menyampaikan, salah satu peran nyata yang dapat diberikan oleh generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 adalah memberi inspirasi kepada generasi muda lainnya untuk dapat belajar dan berkarya sebaik mungkin.“Dan saya kira peran PMKRI sebagai organisasi mahasiswa ini harus bisa memberikan dorongan kepada teman-teman mahasiswa bahwa dipundak mereka ada tanggung jawab yang sedang menanti,” imbuh Wapres.“Melalui SDM yang memiliki kemampuan, melalui pendidikan yang tinggi, melalui perguruan tinggi, [dapat lahir SDM] yang memiliki cara berpikir yang inovatif, transformatif, dan mempunyai keterampilan. Ini yang kita harapkan nanti bisa melanjutkan sehingga cita-cita Indonesia Emas itu bisa tercapai,” juga menyampaikan, peran generasi muda sebagai masyarakat pun perlu diperkuat khususnya dalam menjaga persatuan bangsa di tengah keberagaman yang ada di Indonesia.“Selain itu juga supaya terus menjaga keutuhan bangsa ini. Modal utama kita yang paling besar dalam membangun bangsa ini adalah persatuan. Persatuan Indonesia, keutuhan bangsa ini. Kalau ini sampai terkoyak, ini saya kira kita akan mengalami seperti berbagai negara lain yang kemudian rusak, hancur, karena [ketidakharmonisan],” papar audiensinya, Wapres kembali mengingatkan pentingnya peran generasi muda dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan kuat di usia emas 100 tahun nanti. Ia pun berpesan, agar peran penting ini dapat dilaksanakan dengan baik, untuk kemajuan bangsa dan negara.“Kami pemerintah saat ini hanya sampai 2024, tapi selanjutnya akan dilanjutkan oleh generasi muda. Kita hanya memberikan semacam landasan saja, milestone -nya saja untuk tahapan-tahapan berikutnya,” pungkas Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2022 – 2024, Tri Natalia Urada, menyampaikan apresiasinya terhadap narasi kerukunan yang selama ini dibangun dan dijaga oleh pemerintah. Ia menilai, hal tersebut sangat diperlukan bangsa Indonesia di tengah berbagai perbedaan yang ada. Natalia pun mengungkapkan kesiapannya sebagai generasi muda dalam menuntut ilmu dan berkarya dengan baik untuk menyambut Indonesia Emas 2045.“Kami sangat mengapresiasi pemerintah, karena sudah banyak perubahan-perubahan yang terjadi. Dan kemarin juga kami apresiasi atas statement Bapak terkait Misa Natal yang tidak diperbolehkan, dan dengan statement Bapak yang membuat masyarakat secara umum Katolik, Nasrani menjadi teduh, dan memang harus ada narasi-narasi seperti itu karena memang Indonesia ini kan beragam,” ungkap Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Periode 2022 – 2024, hadir dalam audiensi ini, Presidium Pengembangan Organisasi Pius Yolan, Presidium Riset dan Teknologi Adrianus Lalu, Sekretaris Jenderal PMKRI Christian Alesandro Delvier Rettob, dan Ketua Lembaga Pariwisata dan Desa Yakobus T. Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Arif Rahmansyah Marbun.
7 Memungkinkan alokasi sumber daya yang ada dan waktu yang relatif lebih sedikit dalam mengoreksi suatu keputusan yang keliru atau tidak terencana dengan baik. 8. Bisa menciptakan frame work (kerangka kerja) untuk komunikasi internal di antara para staff. 9. Dapat membantu dalam mengintegrasikan perilaku tiap individu kedalam usaha bersama. 10.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tidak dapat di pungkiri, bahwa bonus demografi akan terjadi di Indonesia pada tahun 2045 tepatnya 100 tahun Indonesia setelah merdeka. Sebuah realita yang memaksa seharusnya Indonesia mampu melahirkan sebuah progres yang signifikan dalam menyelesaikan masalah-masalah mendasar seperti pendidikan, korupsi, dan kemiskinan. Di prediksi bahwa pada tahun 2020-2045 angka usia produktif di Indonesia dapat mencapai 70% sedangkan non-produktig 30%, yang artinya hal tersebut harus mampu menciptakan sebuah harta karun yang dapat mendorong menuju Indonesia emas 2045 dan bukan menjadi kutukan yang dapat menjelma menjadi bencana kehancuran Indonesia yang lebih mengerikanBonus demografi akan tercapai ketika kualitas SDM Indonesia mumpuni, sebab Indonesia emas 2045 memang merupakan sebuah mimpi besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun pertanyaannya adalah, siapa yang harus memulai? dan Bagaimana cara untuk mencapai Indonesia emas 2045? Jika menarik benang merah dari kata "EMAS" maka sebagai bangsa Indonesia yang mengandung modalitas sangat besar dan luar biasa, baik dari SDM, SDA, dan sumber daya lainnya, maka sudah seharusnya hal tersebut mampu di kelola dan di manfaatkan seoptimal mungkin untuk melahirkan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat yang lebih dari layak serta hilangnya harus di akui bahwa Generasi Emas 2045 merupakan sebuah visi yang sangat mulia, yang mana seluruh kalangan masyarakat wajib berkontribusi dalam mencapai visi tersebut. Maka artinya, institusi pendidikan tidak dapat di pungkiri memiliki peranan yang sangat penting dalam menyiapkan masa transisi generasi muda untuk di kemudian hari yang di harapkan dapat melahirkan generasi masa depan Indonesia yang memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul. Hal tersebut tidak akan terjadi dan terwujud saat yang bersangkutan yaitu masyarakat berintlektual tidak berani memulai, siapa salah satu masyarakat yang termasuk berintlektual? Tentu kita, mahasiswa dan seluruh masyarakat yang berkontribusi dalam dunia pendidikan. Mahasiswa sudah di tentukan menjadi aktor yang berperan dalam memegang tongkat estafet kemajuan bangsa maka artinya kemajuan bangsa sudah jelas menjadi tugas penting bagi seluruh mahasiswa termasuk mahasiswa bidikmisi. Menurut belmawa mahasiswa bidikmisi adalah mahasiswa yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah bagi lulusan Sekolah Menengah Atas SMA atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi. Hal tersebut telah menunjukan bahwa pemerintah menciptakan suatu kebijakan bidikmisi untuk menyiapkan generasi yang lebih baik dan siap bersaing di kancah gelobal tanpa ada lagi alasan masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah tidak dapat berkontribusi. Sebelum membahas lebih dalam mengenai bagaimana peran yang dapat di lakukan oleh mahasiswa bidikmisi, mengingat kata istilah generasi micin di Indonesia yang mana kata micin itu sendiri hadir dari nama penyedap rasa yang biasa di gunakan oleh pedagang kuliner untuk memperkuat rasa asam, manis, pahit, pedas dan bukan menciptakan rasa baru. Yang mana bila hal tersebut di hubungkan dengan keadaan masyarakat Indonesia yang notabenenya remaja, tidak sedikit dari mereka yang berperan menjadi aktor pengguna bukan pencipta, dengan kata lain tidak kreatif dan inofativ serta konsumtif. Bukan tidak ada, melainkan jumlah remaja atau pemuda yang terbilang kreatif dan dapat berinovasi sangatlah minim. Sedangkan kenyataan menuntut kita untuk lebih dari cukup dalam menyongsong Indonesia emas kualitas yang signifikan tentu menjadi mimpi seluruh masyarakat Indonesia, yang mana diferensiasi yang terlahir dari revolusi progres kemajuan bangsa sangatlah di nantikan. Tentu momentum tersebut perlu pelopor, sebagai mahasisawa sudah seharusnya mampu meracik sebuah doktrin untuk masyarakat bahwa kini masyarakat Indonesia perlu memiliki kecerdasan yang komprehensif, yakni produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban yang telah di sampaikan oleh Direktur Pendidikan IPTEK dan Kebudayaan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Amich Alhumami bahwa perguruan tinggi adalah rahim harapan bangsa dalam melahirkan SDM yang berkualitas. Oleh karena itu, salah satu yang bisa di lakukan oleh mahasiswa bidikmisi dalam berkontribusi untuk ikut serta berperan menyongsong Indonesia emas 2045 dengan melakukan suatu tambahan test non konvensional tersendiri yang di ciptakan oleh masing-masing pengurus organisasi bidikmisi masing-masing tersebut dapat berupa tes tulis yang misal di dalamnya mengandung suatu bahasan yang berisi mengenai study kasus tentang kasus yang ada di negara dengan di cari resolusinya, pemahaman tentang pentingnya Critical thinking, kreativitas, dan berinovasi. Sebab mahasiswa memiliki peranan penting untuk negara, yaitu peran dalam memperdalam dan mengembangkan diri dalam bidang keilmuan untuk memikul tanggung jawab inteelektualnya. Merupakan dinamisator perubahan masyarakat menuju perkembangan yang lebih baik. Dan control terhadap perubahan sosial yang sedang berlangsung. Atau bahkan dapat menawarkan suatu visi yang jelas seperti mungkin yang kami sarankan saat ini terhadap pemerintah, yang mana adanya suatu penambahan test dalam syarat kelulusan peserta bidikmisi dengan bentuk test pemokusan terhadap minat prodi yang di pilih oleh masing-masing peserta bidikmisi dan atau dapat di gunakan juga untuk seluruh mahasiswa, serta adanya kelonggaran dalam pemberian kesempatan memilih prodi lain yang lebih cocok saat di ketahui dari hasil test mahasiswa tersebut tidaklah cocok. Hal tersebut dimaksudkan karena tidak dapat di pungkiri bahwa banyak sekali mahasiswa yang salah jurusan, berdasar penelitian Indonesia Career Center Network ICCN tahun 2017, diketahui sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui bahwa jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan 71,7 persen pekerja, memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya Awaliyah, 2019. Yang artinya hal tersebut berpotensi memicu beberapa problem yang menyerang personal mahasiswa seperti problem psikologi, akademis, dan relasional. Sehingga dengan adanya problem-problem tersebut dan adanyaa ketidak sesuai profesi maka dampaknya akan sangat berpengaruh dalam menghambat menyongsong Indoneisa emas 2045, sebab dengan adanya ketidak sesuaian profesi tersebut dapat membuat mereka kesulitan untuk berprestasi serta kreatif dan berinovasi serta hilangnya kemampuan Critical dilihat dari kaca mata bidikmisi sendiri, bidikmisi merupakan suatu bantuan yang di berikan oleh pemerintah kepada setiap lulusan siswa SMA/sederajat yang di kategorikan kepada masyarakat ekonomi menengah ke bawah dengan syarat lulus melalui seleksi nasional ataupun mandiri di PTN ataupun PTS. Namun jika kita telaah kembali, tidak ada proses yang lebih spesifik untuk melihat kemampuan atau kualitas dari mahasiswa bidikmisi itu dapat di simpulkan dalam menyiapkan strategi guna menyongsong Indonesia emas 2045 di perlukan suatu revolusi progres sistem pendidikan khususnya pendidikan tinggi, supaya setelah terciptanya lulusan yang berkualitas maka dapat mempermudah membantu Indonesia menciptakan generasi-generasi emas 2045 yang lebih kreatif, inovatif, serta memiliki kemampuan Critical thinking. Sebab kemampuan kreatftas, inovasi, dan critical thinking sangatlah di butuhkan dalam mempersiapkan menghadapi bonus demografi kelak. Lihat Pendidikan Selengkapnya
imandan takwa kepada Tuhan Yang. Mahakuasa. e. merobohkan lawan dalam waktu singkat. 21,Hal-hal yang harus dihindari dalam perlombaan. tolak peluru adalah . a. pelihara kaki kiri selalu rendah. b. bagian atas badan harus selalu rileks. sedang bagian bawah selalu bergerak. c. usahakan gerakan yang cepat dan.
Time Debat UNMUL dari kanan Miftah Farid Debater, Andrian Bethel Debater, dan Kenny Mandala Chandra N1 Adjudicator.Universitas Mulawarman UNMUL kembali mengirimkan delegasi mahasiswa terbaiknya dalam ajang bergengsi tahunan National University Debating Championship NUDC Tingkat Nasional Tahun 2023. Mereka adalah, Miftah Farid Debater, Andrian Bethel Debater, dan Kenny Mandala Chandra N1 Adjudicator. Terselenggara di Kampus Sindangsari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Untirta Banten, kegiatan ini berlangsung mulai dari 6 hingga 12 Juni Suherna, selaku Ketua Pelaksana NUDC & KDMI Nasional 2023 menyampaikan NUDC 2023 diikuti sebanyak 112 perwakilan Perguruan Tinggi Negeri PTN dan Perguruan Tinggi Swasta PTS Se-Indonesia yang berasal dari 16 LLDIKTI. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa kompetisi para mahasiswa dan mengasah talenta jiwa muda dalam debat bahasa Inggris,” ujar ketua pelaksana dalam sambutannya pada opening ceremony, Selasa 6/6.Senada dengan hal tersebut, Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, ST., MT juga menyampaikan bahwa Kegiatan ini merupakan bentuk gotong royong yang harus terus dipupuk untuk mengasah bakat para generasi muda Indonesia.“Saya yakin dari ajang ini akan lahir calon pemimpin-pemimpin dunia dalam menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang. Kegiatan ini juga menjadi agenda penting bagi para mahasiswa, untuk meningkatkan kemampuan literasi yang komprehensif, sebagai dasar untuk melakukan argumentasi-argumentasi konstruktif dan mengasah kemampuan berpikir kritis serta bagaimana mengargumentasikan solusi-solusi yang dapat ditawarkan berbasis data. Sehingga akan memberikan pengaruh yang inspiratif, argumentatif dan solutif dalam menjawab permasalahan yang ada,” kesempatan ini Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNMUL, Afra Tustini Ekawati, yang turut membersamai delegasi, turut memberikan support dan motivasi untuk mahasiswa UNMUL. “Harapannya tim NUDC UNMUL memperoleh pencapaian yang maksimal dan tetap kompak, semangat serta yakin bisa memberikan yang terbaik. Semoga para alumni NUDC nantinya beserta pendamping dapat selalu membangun kebersamaan dan pembinaan secara continue. Kita pasti bisa jadi juara!,” ucap Afra saat diwawancarai tim Humas NUDC ini merupakan inisiasi dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia BPTI Pusat Prestasi Nasional Puspresnas Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kemendikbudristek. Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala BPTI, Asep Sukmayadi, hms/rob
MenyongsongIndonesia emas sudah dipersiapkan sejumlah lembaga pemerintah. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, misalnya, tahun 2018 telah mempunyai strategi cukup komprehensif untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satu isu yang dianggap penting adalah bonus demografi.
DISKURSUS mengenai Indonesia Emas muncul di ruang publik ketika M. Nuh selaku Mendikbud kala itu, memberikan sambutan di peringatan Hardiknas tahun 2012 tentang ’bangkitnya generasi emas’. Indonesia Emas 2045 berkaitan dengan kondisi Indonesia pada saat usia 100 tahun. Di mana banyak pengamat memprediksi bahwa pada tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara maju, mampu bersaing dengan negara-negara lain, serta terlepas dari persoalan-persoalan klasik, seperti kemiskinan, pengangguran, kesenjangan ekonomi, korupsi, dan intoleransi. Indonesia Emas 2045 beririsan dengan bonus demografi pada tahun 2020-2035. Pada periode ini, jumlah usia produktif usia 15-64 mencapai 70 persen dan usia nonproduktif usia 0-14 tahun dan usia 65 tahun ke atas mencapai 30 persen. Artinya, ketergantungan penduduk dependency ratio cenderung lebih rendah dan akan terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja potensial yang tinggi. Hal ini mencerminkan struktur demografi bangunan bangsa yang kukuh. Bahkan laporan World Bank 2012 memprediksi dengan keuntungan bonus demografi, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik daripada China pada tahun 2045. Tetapi di sisi lain, bonus demografi juga bisa menjadi ancaman bagi Indonesia jika tidak dipersiapkan dengan baik. Jati mengatakan 2015 35 bahwa bonus demografi tidak akan memberikan dampak yang signifikan ketika negara tidak melakukan investasi sumber daya manusia bahkan bisa berubah menjadi gelombang pengangguran masal yang akan menambah beban anggaran negara. Fenomena yang terjadi saat ini, jumlah lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang sedang mencari kerja. Jika fenomena tersebut dibiarkan dan tidak segera dicarikan solusinya, maka bonus demografi bisa dipastikan menjadi bencana dan bukan tidak mungkin cita-cita atau narasi tentang Indonesia Emas 2045 akan menjadi sebuah ilusi saja. Defisit Wirausaha Indonesia sejauh ini berusaha melakukan pembangunan ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa tingkat kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara maju. Hal ini karena ada berbagai permasalahan yang dihadapi oleh negara kita. Selain menghadapi permasalahan modal, salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi adalah ketersediaan manusia-manusia unggul yang memiliki semangat dan mental kewirausahaan/entrepreneur. Menurut David McClelland dalam Frinces, 2011 4 bahwa salah satu syarat suatu negara untuk menjadi negara maju diperlukan minimal 2 persen dari jumlah penduduknya adalah entrepreneur wirausaha. Saat ini, jumlah wirausaha di Indonesia mengalami peningkatan dari 1,6 persen menjadi 3,1 persen. Meskipun mengalami peningkatan, akan tetapi masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang, Singapura, Jerman, Swiss, dan Amerika. Berdasar survei yang dilakukan Global Entrepreneurship Monitor GEM menunjukkan bahwa keinginan berwirausaha masyarakat Indonesia sebenarnya tertinggi kedua di ASEAN setelah Filipina. Selain itu, menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI 2017 bahwa pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif diperkirakan di atas 60 persen dan 27 persen di antaranya adalah penduduk muda yang berpotensi menjadi wirausaha. Indonesia harus bercermin pada pertumbuhan ekonomi Filipina. Mengapa ekonomi Filipina stuck di middle income trap? Jawabannya adalah karena jumlah entrepreneur-nya tidak berkembang. Selain itu, negara-negara yang terjebak dalam low level equilibrium trap disebabkan oleh tidak dimilikinya program untuk mengembangkan sumber daya manusia khususnya pengembangan wirausaha. Pengembangan wirausaha terutama wirausaha-wirausaha baru masih terjebak oleh masalah budaya dan birokrasi pemerintah, seperti perizinan usaha, perkreditan, dan infrastruktur. Menurut Yusuf dkk 2005, ada empat alasan mengapa wirausaha penting dalam masyarakat. Pertama, untuk mendayagunakan faktor-faktor memproduksi seperti tanah, modal, teknologi, informasi, dan berbagai sumber daya manusia SDM di dalam memproduksi tugas-tugas yang efektif producing effective tasks. Kedua, mengidentifikasi berbagai peluang di dalam lingkungan dengan meningkatkan aktivitas yang akan memberikan manfaat kepada setiap orang beneficial to everyone. Ketiga, untuk memilih pendekatan yang terbaik dalam mendayagunakan semua faktor produksi agar meminimalkan pemborosan dalam berbagai kegiatan kewirausahaan minimize wastage in entrepreneurial activities.
Hinggasaat ini, pemerintah terus merencanakan berbagai program untuk mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045. Langkah ini diharapkan dapat mendukung agenda bangsa Indonesia untuk mewujudkan generasi produktif yang berkualitas. Peningkatan jumlah aging population Aging population adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan populasi lansia.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Di tahun 2045, satu abad kemerdekaan Indonesia, akan menjadi tahun emas untuk Indonesia, Indonesia Emas. Ini adalah visi besar Indonesia. Berikut adalah kutipan pidato Presiden Jokowi dalam pidato pertamanya setelah dilantik menjadi presiden untuk kedua kalinya tahun 2019. Pidato itu tentunya mempunyai dasar yang jelas. Para pakar memprediksi pada tahun 2030 Indonesia mengalami bonus demografi yaitu jumlah usia produktif lebih banyak dari usia non produktif. Tantangannya adalah Indonesia harus menyiapkan sumber daya manusianya dengan matang. Untuk itu, dalam pembangunan yang berkelanjutan, Indonesia telah ikut menyepakati Sustainable Development Goals SDGs dengan fokus pada tujuan secara global peningkatan kualitas Indonesia Emas 2045 bisa dibentuk dengan ditingkatkannya kualitas pendidikan. Infrastruktur yang memadai dan kualitas pengajar yang merata bisa mendukung lahirnya Generasi Indonesia Emas 2045. Kualitas Sumber Daya Manusia tentunya bisa menunjang segala aspek kehidupan bangsa. Seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, teknologi dan fakta di lapangan menunjukkan kualitas pendidikan di Indonesia tergolong rendah dibanding dengan negara-negara maju. Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Data dari UNESCO memaparkan, dalam 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-102 1996, ke-99 1997, ke-105 1998, dan ke-109 1999. Data statistik yang dilaporkan oleh The World Economic Forum Swedia 2000, Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dari data dan paparan statistik tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa kualitas pendidikan Indonesia sangat rendah. Persoalan yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia rendah adalah tidak meratanya kualitas pendidikan di Indonesia. Banyak sekolah-sekolah di luar pulau Jawa yang masih tidak layak. Fakta membuktikan perguruan tinggi negeri yang termasuk kedalam perguruan tinggi negeri terbaik mayoritas terdapat di pulau Jawa. Selain itu juga kualitas pendidik yang masih rendah dan kurikulum yang tidak relevan dengan kebutuhan global. Yang menyebabkan peta tujuan pendidikan di Indonesia menjadi tidak pendidikan menjadi sangat penting di zaman sekarang. Berkembangnya teknologi yang cepat, industry dan efek globalisasi menyebabkan Indonesia harus terus berbenah dalam pendidikan, kurikulum Indonesia harus sejalan dengan kebutuhan industry dan pasar, kualitas tenaga pendidik harus ditingkatkan, dan kualitas infrastruktus harus merata di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya Indonesia untuk menyiapkan SDM nya agar sejajar dengan SDM global dan negara-negara majuFaktor pendidikan sangat penting dalam mengolah keuntungan bonus demografi. Pendidikan tentunya bukan persoalan yang mudah, ibarat benih yang ditanam sekarang akan dapat dituai buahnya dalam 10 hingga 20 tahun mendatang, Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus berkolaborasi untuk mewujudkan generasi emas 2045. Persoalan-persoalan yang komples tentunya lebih mudah apabila kita berkolaborasi, karenanya pendidikan yang bermutu harus terus diupayakan oleh semua pihak. Guru sebagai kunci, mereka adalah subjek agent of change, pelaku perubahan untuk menghasilkan manusia Indonesia yang religius, cerdas, produktif, andal dan komprehensif melalui peningkatan kualitas pembelajaran yang optimal terhadap peserta didiknya, sehingga tercipta generasi emas tahun hal ini selain guru juga dibutuhkan agen perubahan di kalangan pemuda yaitu Mahasiswa. Mahasiswa sebagai kaaum terdidik harus mampu membawa perubahan dengan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Selain bisa dengan profesi guru, mahasiswa selain profesi guru bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pendidikan dengan melakukan riset-riset ilmiah, melakukan kajian-kajian strategis, dan peningkatan kualitas diri dengan berorganisasi merupakan elemet terpenting dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas Berkelanjutan 2045. Mahasiswa sebagai insan intelektual diharapkan bisa melanjutkan tongkat estafet para pemimpin-pemimpin bangsa, menjadi professional di bidang masing-masing. Dengan kualitas mahasiswa yang mumpuni diharapkan selaras dengan kualitas bangsa Indonesia di masa mendatang. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Belajarmenghargai proses daripada hasil. Kebanyakan orang lebih memandang hasil, tetapi menjadi pemimpin yang berkarakter tentunya harus menjalani berbagai proses dalam membentuk jati diri yang berani, tangguh, cerdas, berstrategi, bermoral dalam mewujudkan masa depan yang cerah. Bersabar dalam menjalani proses. Nikmati setiap perkembangan.
Negara maju merupakan negara yang memiliki kualitas infrastruktur dan SDM yang baik. Dua tahapan tersebut harus dilalui Indonesia untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas maju merupakan negara yang memiliki kualitas infrastruktur dan sumber daya manusia SDM yang baik. Dua hal tersebut sangat disadari oleh Presiden Joko Widodo dan menjadi motivasinya untuk berfokus pada hal itu untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas menjadi narasumber dalam diskusi Forum A1 yang digelar di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 14 November 2019, Presiden mengatakan bahwa infrastruktur dan SDM yang berkualitas merupakan dua tahapan awal bagi sebuah negara untuk menjadi negara maju. Dua tahap itu yang kini sedang diupayakan oleh pemerintahannya.“Memang tahapan besarnya itu. Infrastruktur ini kita kerjakan dan nanti akan terus tetap dilanjutkan. Kemudian kita akan masuk ke agenda besar yang kedua, ini yang lebih sulit menurut saya, pembangunan sumber daya manusia,” dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia akan segera menjadi program prioritas pemerintah mulai tahun 2020 mendatang. Meski demikian, Kepala Negara menggarisbawahi bahwa saat ini negara Indonesia masih membutuhkan pembangunan infrastruktur sebagai fondasi awal kemajuan.“Sekarang ini fondasi yang sangat diperlukan adalah infrastruktur, kemudian agenda besar berikutnya sumber daya manusia,” forum tersebut, Presiden Joko Widodo sempat ditanyakan mengenai arah pembangunan infrastruktur Indonesia dalam periode kepemimpinannya yang kedua mengingat dalam lima tahun pertama, pembangunan infrastruktur yang dilakukan secara masif dinilai sebagai pembangunan terbesar dalam sejarah hal tersebut, Kepala Negara mengatakan akan tetap melanjutkan pembangunan tersebut namun dengan prioritas yang sedikit berbeda.“Masih melanjutkan infrastruktur yang ada, tetapi mulai dihubungkan,” pembangunan jalan tol yang telah diselesaikan harus dihubungkan dengan sentra-sentra produksi dan industri yang ada di sekitarnya. Dengan cara itu, perekonomian daerah akan semakin berputar dan diharapkan akan muncul titik pertumbuhan ekonomi baru yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.“Ini memang pekerjaan besar tapi tidak langsung bisa dinikmati. SDM apalagi, baru akan kelihatan 10-15 tahun yang akan datang. Tapi, risiko itu yang harus kita berani ambil,” ucap jauh, Presiden juga memberikan gambaran mengenai tahapan apa yang harus ditempuh Indonesia di masa mendatang setelah mampu menyelesaikan dua tahap pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM. Menurutnya, tahapan ketiga yang harus dihadapi bangsa ini sebelum bertransformasi menjadi negara maju ialah menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan teknologi.“Siapapun pemimpinnya yang akan datang mau tidak mau harus kita giring masuk ke agenda besar inovasi dan teknologi,” tandasnya.
Untukmenyambut usia emas tersebut, seluruh elemen bangsa, salah satunya generasi muda, memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan bangsa Indonesia menjadi lebih kuat dan maju ke depannya. "Mari kita siapkan generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045.
JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia ISPI dan Duta Besar RI untuk Uzbekistan Sunaryo Kartadinata memberi gambaran tentang kerangka berpikir pendidikan untuk Indonesia Emas 2045. Ia menyebutkan, agar tercapai Indonesia Emas Indonesia harus meletakkan pendidikan dalam prioritas tertinggi."Seiring dengan ekonomi yang kuat, high employability dan dengan keadaan negara yang aman dan kokoh," kata Sunaryo, dalam Webinar Pendidikan Nasional dengan tema 'Pendidikan untuk Indonesia Emas 2045' Kamis 7/5. Ia menjelaskan, Indonesia emas mestinya dihuni oleh bangsa inovasi, mempunyai daya adaptasi tinggi. Di satu sisi, kekuatan budayanya tetap berdiri kokoh dan memiliki daya tahan hidup secara global dengan bangsa lain di dunia."Maka, di sanalah peran pendidikan, yaitu membawa manusia Indonesia mencapai ke arah itu," kata Sunaryo dalam upaya mencapai Indonesia Emas, terdapat tujuh kondisi utama yang perlu dibangun dan dikokohkan. Ketujuh kondisi tersebut adalah misi pendidikan, keutuhan mindset pendidikan, strategi kebudayaan, pendidikan kehidupan nyata, karakter dan budaya damai, guru pemikir dan kepemimpinan pedagogis itu, Guru Besar UPI, Muhammad Ali mengatakan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 ada tiga kompetensi yang harus dimiliki manusia Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan berbagai perubahan di berbagai bidang yang sudah atau akan terjadi."Kompetensi yang dibutuhkan adalah kompetensi kognitif, yaitu higher order thinking skills HOTS, kompetensi psikomotor yaitu higher order skills HOS dalam menggunakan teknologi digital, kompetensi afektif yaitu memiliki karakter dan terakhir kompetensi survival yaitu kecakapan belajar sepanjang hayat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud Nizam mengatakan arah kebijakan pemerintah saat ini berusaha menjawab tantangan untuk menjadi Indonesia Emas 2045. Ia menjelaskan, salah satunya adalah dengan pengembangan anak usia dini, afirmasi pendidikan, pemenuhan sarana prasarana pendidikan yang berkualitas, dan itu, ia menambahkan, arah kebijakan pemerintah juga menyentuh terkait pengelolaan dan penempatan guru, pembelajaran keterampilan abad 21, dan percepatan wajib belajar 12 tahun. Semua aspek tersebut tertera dalam strategi pemerintah untuk pemerataan pendidikan yang berkualitas RPJMN 2020-2024. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
ibqmm. 85ik5njh0r.pages.dev/48585ik5njh0r.pages.dev/8485ik5njh0r.pages.dev/6485ik5njh0r.pages.dev/19685ik5njh0r.pages.dev/28285ik5njh0r.pages.dev/485ik5njh0r.pages.dev/28585ik5njh0r.pages.dev/149
sikap yang harus dipupuk dalam menyongsong indonesia emas 2045 adalah